Tugas TEKPRES

Kamis, 27 September 2012

1. Definisi Komunikasi Menurut sumber Resmi ?
                   
               Definisi Komunikasi Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia dan masyarakat. Aktivitas komunikasi dapat dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari bangun tidur sampai manusia beranjak tidur pada malam hari. Bisa dipastikan sebagian besar dari kegiatan kehidupan kita mengunakan komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Namun, apa yang dimaksud dengan komunikasi itu sendiri ?
           
                Pawito dan C Sardjono (1994 : 12) mencoba mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dengan mana suatu pesan dipindahkan atau dioperkan (lewat suatu saluran) dari suatu sumber kepada penerima dengan maksud mengubah perilaku, perubahan dalam pengetahuan, sikap dan atau perilaku overt lainnya. Sekurang-kurangnya didapati empat unsur utama dalam model komunikasi yaitu sumber (the source), pesan (the message), saluran (the channel) dan penerima (the receiver).

                 Wilbur Schramm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process). Schramm menguraikannya sebagai berikut :

                “Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonnes) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu” (Suprapto, 2006 : 2-3).
               
                  Dari uraian tersebut, definisi komunikasi menurut Schramm tampak lebih cenderung mengarah pada sejauhmana keefektifan proses berbagi antarpelaku komunikasi. Schramm melihat sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berhasil melahirkan kebersamaan (commonness), kesepahaman antara sumber (source) dengan penerima (audience)-nya. Menurutnya, sebuah komunikasi akan benar-benar efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan lain-lain persis sama seperti apa yang dikehendaki oleh penyampai.
               
                  Pakar komunikasi lain, Joseph A Devito mengemukakan komunikasi sebagai transaksi. Transaksi yang dimaksudkannya bahwa komunikasi merupakan suatu proses dimana komponen-komponennya saling terkait dan bahwa para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan. Dalam setiap proses transaksi, setiap elemen berkaitan secara integral dengan elemen lain (Suprapto, 2006 : 5). Sebagai proses, kata Smith, komunikasi sekaligus bersifat khas dan umum, sempit dan luas dalam ruang lingkupnya. Dirinya menguraikan :
                 “Komunikasi antarmanusia merupakan suatu rangkaian proses yang halus dan sederhana. Selalu dipenuhi dengan berbagai unsur-sinyal, sandi, arti tak peduli bagaimana sederhananya sebuah pesan atau kegiatan itu. Komunikasi antarmanusia juga merupakan rangkaian proses yang beraneka ragam. Ia dapat menggunakan beratus-ratus alat yang berbeda, baik kata maupun isyarat ataupun kartu berlubang baik berupa percakapan pribadi maupun melalui media massa dengan audience di seluruh dunia…ketika manusia berinteraksi saat itulah mereka berkomunikasi…saat orang mengawasi orang lain, mereka melakukan melalui komunikasi” (Blake dan Haroldsen, 2003 : 2-3).

                    Sedangkan, Larry A Samovar, Richard E Porter dan Nemi C Janin dalam bukunya Understanding Intercultural Communication mendefinisikan komunikasi sebagai berikut :
                  “Communication is defined as a two way on going, berhaviour affecting process in which one person (a source) intentionally encodes and transmits a message throught a channel to an intended audience (receiver) in order to induce a particular attitude or behaviour” (Purwasito, 2003 : 198).
                    Dance dan Larson (dalam Vardiansyah, 2004 : 9) setidaknya telah mengumpulkan 126 definisi komunikasi yang berlainan. Namun, Dance dan Larson mengidentifikasi hanya ada tiga dimensi konseptual penting yang mendasari perbedaan dari ke-126 definisi temuannya itu, antara lain :
 1. Tingkat observasi atau derajat keabstrakannya. (a) Definisi bersifat umum, misalnya definisi yang menyatakan komunikasi adalah proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan. (b) Definisi bersifat khusus, misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah alat untuk mengirimkan pesan militer, perintah dan sebagainya melalui telepon, telegraf, radio, kurir dan sebagainya.
 2. Tingkat kesengajaan. (a) Definisi yang mensyaratkan kesengajaan, misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. (b) Definisi yang mengabaikan kesengajaan, misalnya dari Gode (1959) yang menyatakan komunikasi sebagai proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang atau monopoli seseorang menjadi dimiliki dua orang atau lebih.
 3. Tingkat keberhasilan dan diterimanya pesan. (a) Definisi yang menekankan keberhasilan dan diterimanya pesan, misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pertukaran informasi untuk mendapatkan saling pengertian. (b) Definisi yang tidak menekankan keberhasilan dan tidak diterimanya pesan, misalnya definisi yang menyatakan komunikasi adalah proses transmisi informasi.

                   Dari berbagai definisi komunikasi yang ada, Sasa Djuarsa Sendjaja dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi mencoba menjabarkan tujuh definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut antara lain :
1. Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Definisi ini seperti yang dikemukakan Hovland, Janis & Kelley (1953).
 2. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. Komunikasi ini seperti yang dikemukakan Berelson dan Stainer (1964).
 3. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?). Definisi seperti yang dikemukakan Lasswell (1960).
 4. Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih. Definisi ini seperti yang dikemukakan Gode (1959).
5. Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego. Definisi ini seperti dikemukakan Barnlund (1964).
 6. Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan. Definisi ini seperti yang disampaikan Ruesch (1957).
7. Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya. Definisi ini seperti yang dikemukakan Weaver (1949) (Zubair, 2006).
       
                     Sementara Riswandi menyimpulkan beberapa karakteristik komunikasi berdasar berbagai definisi yang dikemukakan para ahli, antara lain :
 1. Komunikasi adalah suatu proses, artinya komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.
 2. Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.
3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang disampaikan. 4. Komunikasi bersifat simbolis karena dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya.
 5. Komunikasi bersifat transaksional. Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional.
6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksudnya bahwa para pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet, faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi. (Riswandi, 2006)
   
  Nara Sumber:
Sri Herwindya Baskara Wijaya S.Sos., M.Si, Pengantar Ilmu Komunikasi, Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2004.


               
                      2. Komunikasi Menerut Defenisi Personal ?

                 KOMUNIKASI adalah suatu proses penyampain informasi,gagasan, dan emosi, melalui penggunaaan kata-kata,gambar dan gerak tubuh antara individu maupun kelompok.

              3. Miskomunikasi adalah ?

                 Miskomunikasi dapat diartikan sebagai proses komunikasi yang berjalan kurang atau tidak baik yang dapat menyababkan informasi yang akan disampaikan tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Miskomunikasi ini biasa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
 * Kesalahpahaman antara pemberi dan penerima pesan
 * Perbedaan persepsi yang diterima penerima pesan dengan yang diberikan oleh pemberi pesan
 * Perbedaan pengetahuan
 * Perbedaan pengalaman
 * Perbedaan bahasa
                 Miskomunikasi bisa berakibat cukup fatal, diantaranya :
 * Terputusnya komunikasi antara kedua belah pihak
 * Tidak sejalannya pesan yang diberi dan diterima
 * Terjadi permusuhan akibat salah persepsi

StOrY About TAREMPA ( anambas )

Sabtu, 22 September 2012








Nama saya deny saya lahir di TAREMPA 1993 Saya anak ke tiga dari 4 bersudara......................... Tarempa, konon berasal dari kata terempa...terletak di Pulau Siantan, gugusan kepulauan Anambas, Kabupaten Natuna. sebuah kota tua yang dulu menjadi daerah kewedanaan. di Tarempa ini sangat banyak terdapat warung kopi. setiap pagi hampir semua warung kopi tersebut penuh oleh para pengunjung yang minum Kopi O (kopi item), Teh Tarik, dll Tarempa seperti kota yang hilang dan terabaikan. Kota ini seolah jauh dari peradaban sampai-sampai harga melambung tinggi. Saat menjejakan kaki di tanah Tarempa, kota ini mungkin lebih mahal dari Singapura karena letaknya yang terisolir. Denyut nadi penduduk di sini mayoritas digerakkan oleh kapal-kapal yang datang hanya sebulan dua kali. Kapal-kapal ini membawa setumpuk bahan makanan serta kebutuhan-kebutuhan hidup untuk penduduk Tarempa. Awalnya, saya merasa tercengang dengan keindahan salah satu daerah di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau ini. Tapi, sekadar informasi jangan pernah sekali-kali nekat berada di sini melebihi dua minggu, kecuali orang yang nekat dan sudah bosan dengan kehidupan di kota besar. Ya, Pulau Siantan yang menjadi pondasi Kota Tarempa termasuk yang memiliki penduduk sangat sedikit. Bahkan sebagian besar pulau ini tak berpenghuni, kebanyakan daerahnya merupakan hutan liar yang masih alami. Penduduk Tarempa umumnya memiliki mata pencarian sebagai nelayan. Sulitnya sinyal, membuat penduduk di kota ini tetrpisah dari dunia luar. Bayagkan saja, untuk menelepon saja harus menunggu waktu di tengah malam. Namun, di balik kesendiriannya, pantai dengan laut yang membentang luas menjadi lanskap alam yang cantik di kota ini. Sebagian Kota Tarempa hampir mengambang di atas lautan karena rumah-rumah penduduk di sangga dengan tiang-tiang yang menancap di dasar laut. Tanpa mengurangi waktu, saat bangun tidur saya pun langsung menceburkan diri ke laut. Airnya memang jernih dan segar lebih terlihat seperti akuarium alami. Setelah makan, cobalah berikan sisa makanan Anda pada ikan-ikan yang berenang di pinggir pantai. Mereka akan berkejaran dan berebut untuk mendapatkan sisa-sisa makanan tersebut. Tidak hanya memberi makan pada ikan-ikan, Anda juga memerlukan alat snorkeling atau diving. Saya pun mempersiapkan seluruhnya dengan sangat baik, hingga akhirnya bisa bergabung dan melihat dari dekat keindahan bawah laut Kota Tarempa. Puas menikmati keindahan alam bawah laut, saatnya lanjut menuju daratan. Melewati jalan yang terjal, saya langsung disuguhi dengan hutan yang tampak seperti perdu karena memang tidak ada penduduknya. Tampak hanya ada beberapa rumah saja di sisi-sisi jalan. Hutan di Tarempa berhiaskan pohon-pohon besar yang umurnya mungkin sudah puluhan tahun. Dari atas akan tampak kota mini ala Tarempa yang berkumpul jadi satu bagaikan kotak-kotak yang berserakan. Saya bersama robongan terus jalan ke arah utara. Di situlah terlihat lautan biru dihiasi dengan perahu-perahu nelayan yang disebut Pompong. Selain itu, ada juga beberapa perahu motor yang meluncur cepat di atas air. Beberapa jalan telah di bangun, tetapi banyak juga jalan setapak yang berbantuk seperti arena motocross. Anda bisa berangkat melalui Jakarta-Batam menuju Tarempa. Untuk perjalanan ini Anda bisa menggunakan pesawat atau kapal ferry.

Bersambung

Popular Posts