Sabtu, 22 September 2012
Nama saya deny saya lahir di TAREMPA 1993 Saya anak ke tiga dari 4 bersudara......................... Tarempa, konon berasal dari kata terempa...terletak di Pulau Siantan, gugusan kepulauan Anambas, Kabupaten Natuna. sebuah kota tua yang dulu menjadi daerah kewedanaan. di Tarempa ini sangat banyak terdapat warung kopi. setiap pagi hampir semua warung kopi tersebut penuh oleh para pengunjung yang minum Kopi O (kopi item), Teh Tarik, dll Tarempa seperti kota yang hilang dan terabaikan. Kota ini seolah jauh dari peradaban sampai-sampai harga melambung tinggi. Saat menjejakan kaki di tanah Tarempa, kota ini mungkin lebih mahal dari Singapura karena letaknya yang terisolir. Denyut nadi penduduk di sini mayoritas digerakkan oleh kapal-kapal yang datang hanya sebulan dua kali. Kapal-kapal ini membawa setumpuk bahan makanan serta kebutuhan-kebutuhan hidup untuk penduduk Tarempa. Awalnya, saya merasa tercengang dengan keindahan salah satu daerah di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau ini. Tapi, sekadar informasi jangan pernah sekali-kali nekat berada di sini melebihi dua minggu, kecuali orang yang nekat dan sudah bosan dengan kehidupan di kota besar. Ya, Pulau Siantan yang menjadi pondasi Kota Tarempa termasuk yang memiliki penduduk sangat sedikit. Bahkan sebagian besar pulau ini tak berpenghuni, kebanyakan daerahnya merupakan hutan liar yang masih alami. Penduduk Tarempa umumnya memiliki mata pencarian sebagai nelayan. Sulitnya sinyal, membuat penduduk di kota ini tetrpisah dari dunia luar. Bayagkan saja, untuk menelepon saja harus menunggu waktu di tengah malam. Namun, di balik kesendiriannya, pantai dengan laut yang membentang luas menjadi lanskap alam yang cantik di kota ini. Sebagian Kota Tarempa hampir mengambang di atas lautan karena rumah-rumah penduduk di sangga dengan tiang-tiang yang menancap di dasar laut. Tanpa mengurangi waktu, saat bangun tidur saya pun langsung menceburkan diri ke laut. Airnya memang jernih dan segar lebih terlihat seperti akuarium alami. Setelah makan, cobalah berikan sisa makanan Anda pada ikan-ikan yang berenang di pinggir pantai. Mereka akan berkejaran dan berebut untuk mendapatkan sisa-sisa makanan tersebut. Tidak hanya memberi makan pada ikan-ikan, Anda juga memerlukan alat snorkeling atau diving. Saya pun mempersiapkan seluruhnya dengan sangat baik, hingga akhirnya bisa bergabung dan melihat dari dekat keindahan bawah laut Kota Tarempa. Puas menikmati keindahan alam bawah laut, saatnya lanjut menuju daratan. Melewati jalan yang terjal, saya langsung disuguhi dengan hutan yang tampak seperti perdu karena memang tidak ada penduduknya. Tampak hanya ada beberapa rumah saja di sisi-sisi jalan. Hutan di Tarempa berhiaskan pohon-pohon besar yang umurnya mungkin sudah puluhan tahun. Dari atas akan tampak kota mini ala Tarempa yang berkumpul jadi satu bagaikan kotak-kotak yang berserakan. Saya bersama robongan terus jalan ke arah utara. Di situlah terlihat lautan biru dihiasi dengan perahu-perahu nelayan yang disebut Pompong. Selain itu, ada juga beberapa perahu motor yang meluncur cepat di atas air. Beberapa jalan telah di bangun, tetapi banyak juga jalan setapak yang berbantuk seperti arena motocross. Anda bisa berangkat melalui Jakarta-Batam menuju Tarempa. Untuk perjalanan ini Anda bisa menggunakan pesawat atau kapal ferry.
Bersambung
0 komentar:
Posting Komentar